Rabu, 23 November 2016

Pengembangan industri tepung ikan dari limbah makanan tradisional berbasis ikan




Pengembangan industri tepung ikan dari limbah makanan tradisioanal berbasis ikan. Proses pembuatan tepung ikan dari limbah pengolahan makanan tradisional berbasis ikan yang dilakukan masyarakat selama ini, masih sangat sederhana dengan proses dan peralatan seadanya. Akibatnya, tepung ikan yang dihasilkan kualitasnya masih rendah sehingga Industri Pengolahan Pakan (Peternak) belum menggunakannya untuk kebutuhan Industri Pakan. Menurut Harris , mutu tepung ikan dapat ditingkatkan dengan melakukan modifikasi proses pengolahan tepung ikan, yaitu untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada. Disamping itu, perlu adanya perbaikan pada peralatan yang digunakan, sehingga kapasitas produksi dan mutu tepung ikan bisa ditingkatkan, sesuai dengan persyaratan mutu Standar Nasional Indonesia (SNI).
            Untuk melaksanakan proses produksi pembuatan tepung ikan dari limbah pengolahan hasil perikanan ini, dibutuhkan beberapa peralatan yang harus disiapkan, antara lain :
a) Mesin penghancur/penggiling kapasitas 100 kg per jam.
b) Mesin press hidrolik.
c) Oven pengering kapasitas 1 ton per satu kali pengeringan.
d) Mesin penepung kapasitas 100 kg per jam.
e) Mesin penutup karung manual.
f) Timbangan duduk kapasitas 100 kg
                                               
Diantara peralatan tersebut memang ada beberapa alat yang harus dimodifikasi, diantaranya mesin press, oven, dan disain kemasan, sedangkan untuk mesin penghancur, mesin penepung, mesin penutup karung dan timbangan duduk, sudah layak pakai. Perlu dilakukan modifikasi peralatan mesin press dan oven pengering di bengkel-bengkel pertanian yang banyak tersebar, sehingga permasalahan pengadaan peralatan untuk kegiatan pembuatan tepung ikan dari limbah pengolahan hasil perikanan ini dapat diatasi. Untuk pengemasan produk, perlu dikembangkan teknologi disain dan labeling yang menarik, praktis dan higienis
            Komposisi tepung ikan tidak tergantung pada spesies ikan yang digunakan, tetapi juga dipengaruhi oleh bentuk dan kualitas bahan baku yang digunakan. Selanjutnya menurut Djarijan ,untuk meningkatkan kandungan protein dalam tepung ikan dapat dilakukan dengan memasukkan kembali air sisa hasil perebusan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
     1.      Persiapan bahan baku, limbah ikan
2.      Pencucian dan Penyortiran Kotoran
     3.      Pengukusan
     4.      Bahan baku digiling dengan mesin penggiling
     5.      Slury yang dihasilkan dipress untuk mengurangi kadar air dan lemak
     6.      Pengeringan dengan oven, suhu 500 C
     7.      Penepungan dengan mesin penepung
     8.     Tepung Ikan
     9.      Pengemasan (Packing) dgn plastik + karung berlabel 
    10.    Quality Control
    11.    Penggudangan dan Pemasaran

Demikian gambaran pembuatan tepung ikan dari limbah pengolahan berbasis ikan, semoga bermanfaat :-) . Baca selengkapnya di pengembangan industri tepung ikan dari limbah pengolahan berbasis ikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar